The Importance of Hiring a Professional Brick Restoration Contractor

Brick is one of the most durable building materials that can last for centuries with proper maintenance. However, over time, even the most well-built brick structures can deteriorate due to weather…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Day 1 of 30 Days

Ini adalah versi fiksi dari “30 Days Writing Challenge”. Ditulis berdasarkan ide/pengalaman/keadaan sehari-hari dengan sedikit improvisasi. Hari pertama, mendeskripsikan kepribadian (dalam cerita ini disertai juga gambaran tokoh).

Bayangkan seorang gadis, berusia 20 tahun dengan postur tubuh tidak terlalu tinggi, tidak terlalu pendek. Cantik (menurut versimu sendiri, tidak ada deskripsi khusus tentang penampilan fisik). Pengetahuannya cukup luas terlihat dari 5 kolom rak buku yang penu terisi buku-buku bacaan, belum lagi buku-buku yang menumpuk di meja. Sejak kecil hingga saat cerita ini ditulis, ia menghabiskan sebagian besar waktunya dengan membaca buku atau menonton film. Hal ini membuat gadis ini sedikit pendiam karena sebagian besar interaksi terjadi di dalam kepalanya sendiri. Namun, jika kamu berusaha mengajaknya bicara, ia bisa menjadi teman ngobrol yang asik. Membicarakan banyak hal dengannya terasa menyenangkan karena bagi gadis ini mendengarkan cerita orang adalah hal yang menarik.

Terbiasa menghabiskan waktu dengan diri sendiri, ia tidak suka suasanya yang berisik. Sampai suatu hari ia melihat pagelaran musik. Tidak jelas pada umur berapa tepatnya ia melihat pagelaran musik tersebut, namun yang jelas semenjak hari itu ia tahu ada suasana yang juga menyenangkan selain hening dan sepi. Beranjak dewasa, benar saja, musik adalah caranya berteman. Hampir semua teman yang ia miliki saat ini suka sekali mendengarkan musik, bermain musik, menonton konser musik. Beda lingkaran pertemanan, berbeda juga jenis musik yang didengarkan. Tidak buruk, karena melalui musik yang ada di dalam lingkaran pertemanan tertentu, ia kadang memahami sebenarnya temannya itu sedang berusaha berbicara apa.

“It is both a blessing and a curse to feel everything so very deeply.” Tidak ada kutipan lain yang lebih tepat untuk menggambarkan gadis ini. Melalui buku-buku yang ia baca sejak kecil, ia sudah mengenal berbagai emosi dari berbagai orang yang ia temui dibalik lembar-lembar cerita. Karena referensi karakter manusia yang ia ketahui kebanyakan berdasarkan tokoh-tokoh fiksi di dalam buku, terkadang ia suka berlebihan dalam menganalisa sesuatu. Memikirkan hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu penting untuk dipikirkan, overthinking, yang berujung pada susah tidur di malam hari. Tetapi, ada hari-hari dimana pengamatannya yang suka berlebihan itu berguna juga. Tidak jarang temannya berpura-pura baik-baik saja di depan semua orang, berharap semuanya tertipu tapi seringkali tipuan itu luput dari hadapan gadis ini. Ia yang suka memberi perhatian lebih pada hampir segala hal mampu menemukan hal-hal yang berusaha disembunyikan oleh orang lain. Pada hari-hari seperti itu kadang ia ragu, apakah ia harus mencoba masuk atau tetap diam ditempat. Jangan-jangan mereka sengaja tidak ingin ditemukan, tapi bagaimana bila ternyata mereka menunggu untuk ditemukan? Lagi-lagi, overthinking. Menggunakan atau bahkan menaruh perasaan pada berbagai hal, berbagai momen, bahkan pada orang-orang tertentu terkadang bisa menjadi begitu melelahkan. Ia tidak tahu bahwa kedepannya perasaannya inilah yang menjadi sumber berbagai berkat sekaligus berbagai masalah dalam hidupnya. Mungkin kamu akan menemukannya di cerita-cerita selanjutnya, mungkin juga tidak.

Jika kamu membaca sampai disini artinya kamu baru saja bertemu dengan Lunar. Tokoh yang akan mengisi cerita ini selama 30 hari kedepan.

Add a comment

Related posts:

Down Under

Inching in darkness of her mind,. “Down Under” is published by A M.